Mencari kerja bukanlah hal yang mudah. Apalagi di tengah-tengah banyaknya kompetitor seperti sekarang ini dengan lahan kerja yang terbatas sedangkan jumlah pesaing semakin meningkat.
Proses seleksi juga tidak semudah dahulu saat jumlah pelamar masih terbatas. Untuk itu, perusahaan melakukan seleksi yang ketat untuk mendapatkan kandidat terbaik, salah satunya melalui tes atau asesmen. Setidaknya, ada tiga jenis tes kerja yang harus dilampaui, diantaranya yaitu:
Tes Psikotes
Tes kerja dalam bentuk psikotes adalah jenis tes yang cukup menakutkan. Ya, jenis tes ini pada dasarnya tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang sedang melamar kerja, tetapi juga ditujukan bagi para calon mahasiswa yang bersaing untuk mendapatkan kursi di bangku magister dan doktoral.
Bisa di kata tes ini adalah momok bagi yang mengikutinya. Namun, cara menaklukkannya cukup mudah sebenarnya, yaitu dengan cara rajin berlatih tes psikotes sejak jauh-jauh agar terbiasa dengan model soal yang diujikan. Dengan cara tersebut, Anda akan merasa lebih familiar dengan model soal yang disajikan.
Anda bisa cek model soalnya di mesin pencari, atau dengan membeli buku tes psikotes untuk mempelajarinya lebih lanjut. Jika sudah familiar, soal yang mulanya terasa sulit menjadi lebih mudah saat dikerjakan.
Tes wawancara
Tes wawancara sifatnya face to face. Walau sifatnya lebih ringan dibandingkan dengan tes psikotes yang lebih menguras tenaga, tes wawancara memerlukan keahlian tersendiri agar pewawancara tertarik dengan Anda dan ingin mengetahui lebih jauh. Siapa yang menjadi pewawancara juga sangat bergantung pada posisi jabatan yang dilamar. Perusahaan yang besar, biasanya menggunakan jasa psikolog saat proses rekrutmen khususnya melalui tes psikotes dan wawancara.
Sayangnya, keberadaan psikolog sebagai pihak eksternal yang tergabung dalam proses perekrutan ini, membuat tes semakin berat karena menggunakan ilmu dan profesionalitas yang dimiliki psikolog. Perusahaan biasanya siap membayar mahal untuk itu untuk mendapatkan kandidat staf yang memiliki komptensi yang unggul.
Bagi perusahaan yang tidak ingin mendapatkan mengeluarkan banyak biaya untuk hire psikolog, beberapa pihak internal yang ditunjuk sebagai pewawancara diantaranya adalah dengan user atau calon atasan calon pegawai. Bisa juga langsung dengan direktur atau pemilik perusahaan. Sukses wawancara tidak lepas dari performa yang menarik saat berhadapan dengan pihak pewawancara, mulai dari segi penampilan, logika berpikir, maupun cara penyampaian dan gestur yang ramah serta tidak berlebihan.
Tes Kesehatan
Tes yang terakhir adalah tes kesehatan. Tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa calon staf dalam kondisi sehat fisik. Adapun prasyarat kesehatan yang diajukan masing-masing perusahaan berbeda-beda. Ada yang wajib tidak buta warna, ada yang meng-syaratkan kondisi paru-paru dalam keadaan normal, dan tidak mengalami keluhan kesehatan kronis seperti penyakit jantung dan hipertensi.
Berhasil lolos dari ketiga tes kerja di atas, potensi untuk diterima bergabung dalam perusahaan menjadi terbuka. Anda siap menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Leave A Comment