Asesmen (assessment): pemeriksaan adanya atau besarnya satu atau lebih karakteristik psikologis pada diri seseorang. Pemeriksaan meliputi perilaku dan proses mental menggunakan prosedur-prosedur terstandar, seperti pengamatan, wawancara, inventori, tes, essay, teknik proyeksi, dll.
Assessment center: teknik atau metode yang digunakan untuk menyeleksi kompetensi seseorang dalam rangka proses rekrutmen, development, ataupun coaching/mentoring. Menggunakan simulasi kerja, tes, wawancara, diskusi, role play dll yang penilaiannya dilakukan oleh multi-rater.
Asesmen individual (Individual assessment): proses mengumpulkan informasi tentang seseorang dalam rangka mengevaluasinya berdasarkan persyaratan spesifik sebuah pekerjaan, kemudian melakukan analisis dan interpretasi untuk menarik sebuah kesimpulan guna mengetahui performa kerjanya di masa depan. Selanjutnya dibuat rekomendasi atas individu tersebut sesuai tujuan asesmen apakah seharusnya direkrut, dipromosikan, diberikan training dan pengembangan, atau diberikan coaching dan/atau mentoring.
Evaluasi (evaluation): menilai sejauhmana keunggulan seseorang (berpedoman pada sekumpulan karakteristik psikologis yang harus dinilai) bertujuan untuk menghasilkan skor tes, skor observasi, ataupun skor wawancara.
Instrumen: alat ukur/alat tes/skala/soal-soal yang digunakan dalam proses penilaian/pemeriksaan.
Inventori (Inventory): ukuran tertulis atribut psikologis (misal, kepribadian, minat) yang berisi serangkaian item yang dijawab sendiri oleh responden terkait dengan karakteristik atau bukan karakteristik atas diri sendiri. Tidak memberikan jawaban benar atau salah.
Kompetensi (competency): kombinasi dari pengetahuan, skill (ketrampilan/keahlian), dan sikap yang dimiliki seseorang yang dapat membedakan orang yang berkinerja unggul dengan yang berkinerja rata-rata.
Psikometri (Psychometrics): cabang ilmu psikologi yang fokus pada pengukuran karakteristik-karakteristik psikologis. Meliputi teori pengukuran perilaku, statistik, dan aplikasi.
Pengukuran (measurement):Â prosedur untuk menentukan (mengindeks) jumlah atau kuantitas sejumlah penalaran ; proses pemberian angka pada suatu obyek atau kejadian.
Skala (scale): sistem angka berjenjang, yang digunakan pada pemberian nilai terukur ke karakteristik terpilih dari obyek, kejadian, atau orang.
Skala nominal (nominal scale): jenis pengukuran paling rendah, angka digunakan semata-mata sebagai penanda atau nama sesuatu, bukan merancang urutan atau jumlah. Misal, laki-laki dan perempuan.
Skala ordinal (ordinal scale): jenis skala pengukuran bertingkat, angka mengacu semata-mata pada ranking atau obyek atau kejadian yang diurutkan berdasarkan tingkatan ciri yang dimiliki (misal, angka ranking juara lomba)
Skala interval (interval scale): jenis skala pengukuran berupa kesetaraan perbedaan angka yang menyiratkan kesetaraan perbedaan sifat atau ciri yang diukur. Misal, skala suhu (celcius, farenheit).
Skala rasio (ratio scale): jenis skala pengukuran paling tinggi, memiliki nilai 0 (nol) yang sebenarnya. Pada skala ini rasio angka yang sama menyiratkan rasio yang sama pada sifat yang sedang diukur. Misalnya tinggi dalam meter, berat dalam kg. Variabel psikologis lazimnya tidak memiliki nilai 0 yang sebenarnya, sehingga biasanya berada diantara skala ordinal dan interval.
Skala pemeringkatan (rating scale): daftar kata atau pernyataan mengeani ciri kepribadian atau karakteristik, kadang-kadang berbentuk garis bersambungan yang dibagi menjadi sejumlah bagian yang menyatakan tingkat karakteristik. Melalui daftar ini pemeringkat menunjukkan penilaian terhadap perilaku atu karakteristiknya, atau perilaku/karakteristik orang lain yang diperingkat. Pemeringkat menunjukkan bagaimana dan hingga sejauhmana perilaku atau karakteristik tersebut dimiliki.
Skala sikap (attitude scale): daftar pernyataan yang berisi serangkaian item mengenai sesuatu hal, misal situasi, kejadian, orang/lembaga dimana responden memberikan respon dengan menyetujui atau menunjukkan derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan tersebut.
Sikap (attitude): kecenderungan sesorang bereaksi secara positif atau negatif terhadap obyek, orang, atau situasi tertentu.
Skala Likert (Likert scale): skala sikap yang menunjukkan tingkat kesepakatan atau ketidaksepakatan responden dengan pernyataan tertentu menyangkut obyek, orang, atau situasi.
Tes (test): sekumpulan item yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku atau atribut psikologis seseorang (misal, kecerdasan) yang sudah memiliki jawaban tertentu (misal, pilihan benar/salah, multiple choice, dll).
Tes terstandardisasi (standardized test): tes yang disusun secara cermat oleh profesional dan diselenggarakan dengan pengarahan standar dan menurut kondisi standar. Tes diselenggarakan pada sampel orang yang mewakili untuk tujuan mendapatkan norma.
Tes kemampuan (ability test): tes yang mengukur sejauhmana seseorang mampu mengerjakan tugas atau pekerjaan tertentu.
Tes kecakapan (aptitude test): tes yang mengukur sejauhmana seseorang mampu mempelajari sesuatu hal (misal, tugas atau keahlian tertentu). Dalam bidang akademis, seringkali disebut tes kecakapan akademis atau scholastic test bila digunakan untuk menilai bagaimana kemampuan belajar orang tersebut untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Banyak tes kecerdasan yang didasarkan pada pengukuran tes kecakapan akademis.
Tes pencapaian (achievement test): tes yang mengukur derajat kesuksesan atau pencapaian seseorrang pada bidang atau upaya tertentu, misal seorang teknisi mesin diukur pencapaiannya dalam memperbaiki mesin yang rusak dalam waktu tertentu.