Cara Membangun Kerjasama Tim

Membangun tim kerja yang baik dan solid merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam organisasi atau perusahaan. Membangun tim kerja yang solid dipercaya dapat membantu dan mendukung pekerjaan guna mencapai tujuan dan kemajuan perusahaan.

Namun membangun tim kerja yang solid dan kompak bukanlah perkara mudah. Sebab sebuah tim pasti terdiri lebih dari satu orang, yang memiliki peran, tanggung jawab dan pemikiran yang berbeda-beda. Inilah mengapa sulit untuk membangun kerjasama yang solid. Ditambah lagi, tidak semua anggota tim dapat bekerja efektif dan menghasilkan kinerja yang optimal.

Berikut cara membangun kerjasama tim yang solid dan kompak:

1. Samakan visi dan misi tim

Agar tim kerja solid, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami visi dan misi bersama yang ingin dicapai. Seluruh anggota tim harus benar-benar memahami dan berkomitmen untuk memenuhi tujuan tersebut. Sejak awal perusahaan pasti sudah menjelaskan harapan apa yang mereka miliki terhadap tim yang dibentuk. Kejelasan ini diharapkan dapat membuat anggota tim memiliki ekspektasi yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawabnya.

2. Saling membangun kepercayaan

Rasa saling percaya merupakan komponen terpenting untuk membangun kerjasama yang baik dalam sebuah tim. Meskipun tidak mudah untuk percaya pada orang lain, namun kepercayaan terhadap sesama anggota tim sangat penting untuk meminimalisir terjadinya konflik. Untuk itu mulailah membangun hubungan kerja yang dilandasi saling percaya, baik dengan pimpinan maupun dengan anggota tim lainnya.

3. Membangun komunikasi yang baik

Membangun komunikasi yang baik antar sesama anggota tim memang gampang-gampang susah. Namun tidak bisa dianggap sepela. Komunikasi yang buruk akan membuat hubungan menjadi renggang dan pekerjaan pun menjadi berantakan. Sebaliknya, komunikasi yang baik dengan anggota tim dapat membuat pekerjaan berjalan lancar.

Maka dari itu lakukan komunikasi secara intensif dan rutin. Dengan begitu dapat terbentuk budaya kerja positif yang saling membantu dan saling memberikan masukan serta ide-ide baru yang mendukung kerjasama tim.

4. Pahami peran dan tanggung jawab masing-masing

Meskipun mempunyai tujuan serta visi dan misi yang sama, namun setiap anggota tim tidak selalu mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama. Sebagai anggota tim, kita harus memahami tanggung jawab dan tugas masing-masing. Pembagian kerja juga harus jelas dan dibagi secara merata. Sehingga setiap anggota dapat fokus dan bertanggung jawab dengan tugasnya.

5. Melakukan evaluasi secara berkala

Melakukan evaluasi secara rutin dan berkala sangat penting dalam kerjasama tim. Ini bertujuan untuk melihat berbagai masalah atau kendala yang sedang dihadapi tim. Melalui evaluasi berkala dapat segera antisipasi masalah yang mungkin terjadi atau mencari solusi untuk mengatasi masalah. Anggota tim pun dapat memberikan masukan, agar proses kerja selalu berada di jalur yang telah direncanakan sebelumnya.

Sebuah tim yang ingin berkembang dan bergerak maju, maka harus bisa menganalisis apa saja hal yang dapat menghalangi kinerja dan strategi apa yang perlu dilakukan. Tim harus mengadakan rapat rutin untuk melihat kinerja setiap anggota tim.

Cara Menghindari Kesalahan di Tempat Kerja

Sebagai manusia kita pasti pernah berbuat kesalahan baik yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Melakukan kesalahan adalah hal yang manusiawi. Kesalahan merupakan bagian dari proses pengembangan diri. Jangan jadikan kesalahan sebagai momok, tapi jadikan sebagai bahan pembelajaran untuk memperbaiki diri. Yang terpenting adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali.

Melakukan kesalahan tanpa sengaja pun tidak bisa dijadikan pembenaran tanpa dibarengi dengan pembelajaran dan perbaikan. Sebisa mungkin menghindari kesalahan di tempat kerja dengan beberapa cara berikut ini:

1. Cari tahu peraturan yang berlaku di tempat bekerja

Ketika bekerja, kita tentu akan dihadapkan dengan seperangkat peraturan yang berlaku. Mulai dari tata tertib, job description, kode etik, dan lain sebagainya. Untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi, kita harus mencari tahu dan mempelajari peraturan yang berlaku di tempat kerja.

2. Jangan malu bertanya

‘Malu bertanya, sesat di jalan’ pepatah itu mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Begitupun di dunia kerja, mungkin terkadang kita merasa segan dan malu untuk bertanya namun sebetulnya bertanya dapat mengatasi kebingungan dan kesulitan dalam menjalankan tugas yang diberikan.

Bertanyalah mengenai pekerjaan yang kurang dipahami kepada rekan kerja maupun atasan. Mintalah saran dan pendapat pada rekan kerja sebagai bahan evaluasi agar dapat menjadi lebih baik kedepannya.

3. Mampu beradaptasi dengan cepat

Dimanapun kita bekerja, kemampuan beradaptasi sangatlah penting dan tidak bisa diabaikan. Semakin cepat kita beradaptasi, semakin mudah kita menjalankan rutinitas kerja.

Kemampuan beradaptasi kini sangat dibutuhkan dalam lingkungan kerja, mulai dari beradaptasi dengan atasan, rekan kerja, ritme pekerjaan, target, dll. Jika kita mampu melakukan adapasi dengan cepat, bekerjapun akan semakin maksimal dan baik.

4. Fokus dengan apa yang dikerjakan

Selain teliti untuk menghasilkan pekerjaan yang baik, kita juga dituntut untuk lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaan. kita bisa membuat skala prioritas mulai dari pekerjaan yang urgensinya tinggi sampai yang rendah. Sebisa mungkin menghindari multitasking agar bisa lebih fokus menyelesaikan tugas dengan lebih maksimal.

Itulah empat hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kesalahan di tempat kerja. Jikapun sudah terlanjur berbuat kesalahan, berjiwa besar untuk mengakui, meminta maaf, dan memperbaikinya. Jadikan kesalahan yang diperbuat sebagai pengalaman paling berharga dan menjadi kesempatan untuk introsepeksi diri agar bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik di kemudian hari.

Hal Paling Penting Dalam Membangun Karir

Setipa orang tentu menginginkan karir yang menjanjikan. Tak ayal, berbagai strategi membangun karir banyak diterapakan. Mulai dari perencanaan yang matang hingga target yang ingin dicapai. Saat membangun karir, mengenali diri sendiri dan menyusun langkah-langkah dalam mewujudkannya adalah hal pertama yang harus dilakukan.

Maka dari itu penting untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Persiapan yang baik adalah dengan mempersiapkan diri sedini mungkin. Semakin dini kita mempersiapkan diri, maka semakin besar peluang kita untuk bisa sukses di masa depan. Hasil yang kita dapatkan saat ini adalah hasil dari kerja keras kita di masa lalu. Apa yang kita dapatkan di masa depan bergantung pada usaha dan kerja keras kita saat ini.

Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membangun karir:

1. Mengenal diri sendiri

Pada dasarnya membangun karir sukses dimulai dari mengetahui bakat dan pengetahuan. Ketika kita membangun karir, pastikan kelebihan dan keahlian digunakan sebaik mungkin. Kenali kelebihan dan keahlian kita. Ini  bisa membantu menentukan karir apa yang nantinya akan diterjuni.

Selain dapat membantu dalam membangun karir, kita pun akan semakin memahami kelebihan dan kekurangan diri. Dengan mengetahui kekurangan, maka kita dapat mencari cara mengatasi dan menjadikannya kekuatan.

2. Menguasai banyak keterampilan/skill

Hanya menguasai satu keterampilan saja saat ini ternyata tidaklah cukup. kita harus bisa menguasai banyak bidang keterampilan untuk mendongkrak karir. Dengan demikian peluang untuk menjajal karir yang lebih tinggi semakin terbuka lebar.

Kita perlu belajar untuk mengasah potensi dan kemampuan diri agar menjadi lebih maksimal. Ikuti seminar, workshop, kursus, atau bergabung dengan organisasi/lembaga tertentu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai. Geluti bidang tersebut dengan serius untuk memaksimalkan ilmu yang ada didalamnya.

3. Membangun hubungan baik di tempat kerja

Relasi yang kita bangun di hari ini sangat berguna untuk perkembangan karir di masa depan. Hubungan yang baik akan memudahkan untuk berkomunikasi dan membangun relasi, baik dengan atasan, rekan kerja, maupun klien perusahaan.

Hubungan baik bisa dibina dengan cara mau membuka diri kepada orang lain, bersikap baik, ramah, santun dan mau menolong sesama rekan kerja yang membutuhkan bantuan.

4. Mengikuti tren dan mampu beradaptasi

Paham dengan perkembangan teknologi serta mampu membaca tren atau peluang masa depan adalah hal wajib. Dalam pekerjaan ada banyak perubahan, mulai dari perubahan tren, perubahan teknologi, perubahan kebijakan atau perubahan struktur. Maka dari itu untuk membangun karir yang baik, kita harus dapat membaca dan memaksimalkan peluang karir yang ada.

Dengan demikian kita bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren. Kemampuan beradaptasi inilah yang sekarang sangat penting dalam dunia kerja. Jika kita bisa beradaptasi dengan lingkungan maupun pekerjaan, maka kita dengan mudah mampu menyesuaikan keterampilan dimiliki sebaik mungkin.

Tak Perlu Ngantor, Pekerjaan Gaji Besar Ini Bisa Dikerjakan Dari Rumah

Zaman now, apalagi dengan terjadinya pandemi Covid, bekerja tidak melulu harus dilakukan dengan berangkat ke kantor. Berkat kecanggihan teknologi, orang-orang bisa mendapatkan pekerjaan bergaji besar hanya dari rumah. Percayakah?

Penulis lepas

Kebutuhan artikel makin marak belakangan ini. Tidak cuma web atau blog, para Youtuber juga membutuhkan penulis artikel sebelum proses produksi dimulai. Anda bisa jadi penulis lepas berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris, tergantung kemampuan yang dimiliki.

Hal yang perlu dilakukan hanyalah mencari orang yang mau membayar jasa penulisan artikel secara layak. Sebab ada orang-orang yang tampaknya membayar jasa penulisan artikel dengan harga terlalu murah tidak masuk akal.

Jika Anda bisa menemukan orang yang akan membayar jasa penulisan artikel dengan harga terbaik, maka Anda bisa meraup 3-5 juta rupiah sebulan. Jika Anda tidak bisa menemukan orang tersebut, maka jasa penulisan artikel yang Anda lakukan hanya akan memperoleh sekitar 500 ribu sampai 1,5 juta rupiah sebulan.

Penerjemah

Pekerjaan penerjemah sudah ada sejak dulu. Namun berkat bantuan online, para penerjemah menjadi lebih mudah lagi mendapatkan pekerjaan. Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp. 10.000 – 20.000 per lembar dengan 1,5 – 2 spasi.

Tinggal kalikan saja berapa banyak terjemahan yang Anda hasilkan dalam sebulan. Anda bisa mencari orang yang menggunakan jasa Anda di marketplace atau menghubungi langsung pihak bersangkutan jika sudah mengenal sebelumnya.

Asisten virtual

Beberapa orang bisa meraup untung dari rumah berbekal internet dengan menjadi asisten virtual. Apasih asisten virtual itu? Semacam orang yang bertugas membantu seseorang dengan sistem remote. Tugas-tugasnya meliputi: membalas email, menulis konten, mendistribusikan dokumen bisnis, dan lain-lain. Gaji yang bisa didapat tidak sedikit loh. Seorang asisten virtual bisa menerima ongkos kerja sekitar 5 jutaan.

Blogger – youtuber – influencer

Blogger, youtuber atau influencer memang jadi idola belakangan ini. Mungkin karena dinilai gampang dan mudah. Padahal dibalik kemudahannya, terdapat kesulitannya sendiri. Ya, karena saat para blogger atau youtuber atau influencer membangun platform-nya, tidak ada seorangpun yang akan menggaji dirinya.

Baru setelah jumlah viewers semakin banyak, pendapatan akan mengalir pelan-pelan. Bisa dari Adsense ataupun periklanan mandiri. Ya, pintar-pintar saja membuka peluangnya.

Investor penuh waktu

Anda bisa menjadi investor penuh waktu untuk menghasilkan uang dari rumah. Syarat utamanya adalah memiliki modal, keberanian, strategi, dan paham benar instrumen investasi.  Instrumen ini yang akan mengkonversi uang menjadi uang berlipat ganda. Sehingga Anda bisa meletakkan uang pada instrumen investasi yang tepat.

Salah satu instrumen tepat yang bisa Anda kembangkan adalah investasi saham. Penuh risiko, tapi jika Anda memahami ilmunya, maka semua risiko tadi akan berubah menjadi keuntungan.

Kesimpulan

Pekerjaan-pekerjaan yang kami sebutkan diatas bisa menghasilkan uang yang cukup besar bagi Anda. Syaratnya, Anda perlu memilih kepada siapa anda harus bekerja. Beberapa orang, alih-alih mendapatkan pekerjaan gaji besar, malah mendapatkan gaji kecil dari pekerjaan-pekerjaan tersebut. Itu karena, ada beberapa pemberi job yang membayar murah untuk sebuah pekerjaan. Namun, Anda harus tetap fokus dalam melakukannya.

Anda tidak ingin mendapatkan pekerjaan seperti itu? Kenali diri Anda dengan melakukan asesmen pada diri sendiri secara mandiri. Dengan mengenali diri sendiri, maka Anda semakin mudah mengembangkan karir.

Tips Memperbaiki Kualitas Diri demi Pekerjaan Bergaji Besar

Anda saat ini bekerja dengan gaji sedikit? Tidak perlu berkecil hati. Ada pepatah mengatakan: Kesuksesan tidak ditentukan dari pekerjaan Anda sekarang, tapi kemauan untuk berubah dan berkembang ke arah yang lebih baik!

Jadi, jika ingin mendapatkan kerja dengan gaji besar, maka Anda harus membangun kualitas diri. Inilah lima tips praktis yang bisa Anda terapkan untuk memperbaiki kualitas diri:

Pelajari hal-hal baru terus-menerus

Banyak orang menganggap bahwa proses belajar hanya perlu dilakukan semasa sekolah atau kuliah. Itulah mengapa banyak orang sudah enggan lagi belajar. Begitu lulus dan masuk dunia kerja, stop belajar. Menganggap belajar itu hal membosankan dan buang-buang waktu.

Justru anggapan itu salah. Anda pasti pernah mendengar istilah belajar sepanjang hayat bukan? Nah, proses belajar tetap harus Anda lakukan, apalagi di zaman sekarang. Tuntutan untuk terus meng-update ilmu menjadikan belajar sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan diri.  

Tuntutan belajar terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan skill kerja atau berhubungan dengan profesi Anda sekarang. Bukan tidak mungkin, ke depan, hasil proses belajar Anda akan mengantarkan kesuksesan pada Anda, kelak.

Menantang diri, coba hal-hal baru

Anda merasa stuck dengan posisi sekarang di pekerjaan? Tantanglah diri Anda mencoba hal-hal baru. Misalnya, Anda memiliki latar belakang desain, apakah berani menantang diri membuat komik dengan plot cerita menarik?

Tentu sebelum melakukan hal-hal baru, Anda harus sudah mempelajari diri Anda sendiri, sejauhmana hal-hal baru tersebut berguna bagi peningkatan kualitas diri Anda. Pastikan juga Anda sudah memiliki setidaknya dasar-dasar terkait apa yang ingin dicoba. Jangan kosongan.

Hal ini tidak saja menuntut keberanian, tapi juga kreativitas dari diri Anda untuk maju. Ketika mendapat tawaran melakukannya apa Anda berani mencobanya? Atau justru Anda ingin sembunyi di balik meja?

Maju bersama tim

Jika ditempatkan dalam sebuah tim di pekerjaan Anda, janganlah menjadi orang yang bersembunyi dibalik keahlian orang lain. Justru inilah waktu yang tepat bagi Anda untuk tampil menonjol.

Namun, jangan menonjol sendirian dan mengesampingkan orang-orang yang berada dalam tim Anda. Usahakan untuk menonjol bersama dengan anggota tim. Ketika Anda menonjol Bersama tim, secara tidak langsung Anda telah membantu diri sendiri dan orang-orang yang ada di tim untuk meraih sukses bersama.

Jaringan

Tidak bisa dipungkiri, ketika Anda ingin mendapatkan pekerjaan dengan gaj besar, maka Anda harus memiliki jaringan dengan orang-orang yang berada satu bidang dengan pekerjaan Anda. Saat ini, untuk membangun jaringan sangat mudah. Anda telah dibantu dengan berbagai teknologi, seperti media sosial, blog, dan lain-lain.

Bersabar

Anda sudah melakukan semua upaya, namun belum membuahkan hasil? Hal yang perlu Anda lakukan adalah bersabar, tapi tetap terus melakukan semuanya dengan baik.

Ingatlah, tak ada hasil instan. Jika ada, itu berarti keberuntungan. Bagaimanapun, Anda tetap harus mempersiapkan diri hingga datang momentum yang tepat, sehingga jika saatnya tiba, Anda bisa berhasil. Jika masih penasaran dengan kualitas diri Anda, Anda bisa mengikuti asesmen secara mandiri untuk mengenali diri menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada kesuksesan instan. Anda tetap harus memperbaiki kualitas diri demi memajukan diri dan pada akhirnya gaji besar adalah efek samping dari kualitas diri yang terus meningkat. Ketika Anda siap, maka saat momentum kesuksesan itu datang, Anda pun menyambutnya dengan sukacita.

Tidak bekerja di profesi bergaji tinggi? Bukan berarti kegagalan

Profesi bergaji tinggi sudah pasti akan menjadi incaran banyak orang. Jika Anda tidak mendapatkannya, janganlah berkecil hati. Mengapa? Inilah alasannya!

1. Punya gaji besar itu impian, tapi realistis saja!

Anda mungkin berharap bisa memiliki pekerjaan dengan gaji besar. Tapi jika saat ini yang Anda jalani adalah pekerjaan dengan gaji kecil ya jalani saja. Hindari mengawang terlalu jauh. Anda harus realistis menghadapi kenyataan.

Dengan realistis menghadapi kenyataan, maka Anda akan belajar ilmu yang sulit dipelajari, yaitu ikhlas. Ketika Anda sudah ikhlas menjalaninya, maka mudah-mudahan pekerjaan gaji kecil yang Anda miliki sekarang akan membawa kesuksesan. Yang jelas, Anda tidak menjadi orang yang gagal.

2. Pekerjaan gaji besar belum tentu membawa kebahagiaan

Hal yang sebenarnya Anda butuhkan di dunia ini adalah kebahagiaan dan ketenangan. Nah, keduanya itu ada di hati. Bagaimana mungkin Anda bisa bahagia jika hati gelisah? Bagaimana Anda bisa tenang, jika hati resah? Kegelisahan ini bisa diawali dari kebingungan menata gaji kecil atau justru bingung menghabiskan gaji besar, mungkin.

Tenang dan bahagia bisa membuat seseorang menjadi lebih sehat. Sebaliknya, kegelisahan adalah sumber penyakit mental. Kebahagiaan juga membuat Anda mengerti arti bersyukur. Karena Anda masih punya pekerjaan dibanding teman Anda yang mungkin masih kebingungan mencari pekerjaan.

Soal Anda ingin mencoba lagi melamar kerja di profesi bergaji tinggi bisa diatur. Kelak jika kesempatan terbuka lagi Anda bisa mencoba melamarnya lagi.

3. Perhatikan orang-orang di sekitar

Seperti disebutkan tadi, Anda harus melihat ke bawah (orang-orang sekitar Anda). Siapakah teman-teman yang sudah bekerja dengan gaji yang lebih kecil dari Anda?

Hindari melihat ke atas terus – melihat pekerjaan gaji lebih besar, hanya karena Anda belum mendapatkannya, cenderung membuat Anda semakin gelisah. Anda akan lebih pegal karena selalu melihat “kehijauan” rumput tetangga. Rasa iri akan membawa kesulitan bagi diri sendiri, karena Anda memikirkan yang tidak Anda punyai.

4. Semua Berproses

Segala sesuatu itu memerlukan proses. Anda harus mempercayai hal ini. Jadi, jika Anda saat ini baru diberi kesempatan mendapatkan gaji kecil, maka Anda harus terus berproses untuk mengembangkan diri dan semakin berkompeten. Ketika waktunya tiba, Anda menjadi lebih mudah mendapatkan gaji besar.

Selain itu, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan yang memberikan penghasilan tambahan. Seberapa pun besarnya penghasilan dari pekerjaan sampingan ini, Anda tetap harus bersyukur.

Kesimpulan

Ingin mendapatkan gaji besar di profesi bergaji tinggi? Tentu hal yang perlu Anda lakukan adalah mengenali diri sendiri. Salah satu cara mengenali diri sendiri adalah dengan melakukan asesmen terhadap diri sendiri atau ikut serta diri pada tes-tes yang ada di luar sana. Anda bisa mengembangkan diri berdasarkan hasil tersebut sehingga bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Walau, yang terpenting adalah seberapa besar potensi Anda terwujud dibandingkan mengejar profesi bergaji tinggi semata.

Peran Self-Inventory dan Wawancara untuk Pengembangan Karir

Setiap karyawan tentu memiliki harapan untuk mendapatkan posisi yang lebih baik atau peningkatan karir. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, karyawan bergantung pada penilaian perusahaan, baik dalam penilaian kinerja maupun penilaian kompetensi. 

Penilaian kompetensi atau asesmen kompetensi dilakukan perusahaan guna menilai tingkat kecakapan kompetensi sehingga karyawan layak diberikan posisi jabatan yang lebih tinggi atau dipromosikan oleh perusahaan.

Bukan hanya asesmen kompetensi, tetapi juga ada beberapa asesmen lainnya yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk menilai dan mengembangkan karir para karyawan.  Self-Inventory dan wawancara termasuk dua metode yang seringkali digunakan oleh perusahaan.

Berikut ini adalah peran self-inventory dan wawancara sebagai alat bantu menilai kelayakan karyawan untuk mengembangkan karir karyawan atau mendapatkan promosi jabatan.

Self-Inventory

Self-Inventory atau self-preference memiliki tujuan untuk mengetahui preferensi karyawan. Metode ini memungkinkan perusahaan mengetahui bagaimana cara karyawan memandang diri mereka sendiri, termasuk dalam menilai lingkungan pekerjaan, sikap, cara kerja, hingga motivasi kerja.

Self-inventory memiliki beragam bentuk isian kuesioner yang terdiri dari banyak item yang perlu dijawab, termasuk juga kuesioner berbentuk tes dan isian berupa esai merupakan bagian dari penggambaran tentang diri sendiri. Hasil akhir self-inventory adalah bagian yang tak terpisahkan dari beragam alat tes lainnya.  Self-inventory dapat mempengaruhi keseluruhan hasil penilaian sehingga tidak boleh dianggap remeh.

Wawancara

Setiap perusahaan dapat menerapkan sistem wawancara yang berbeda untuk melakukan asesmen. Secara umum, pertanyaan-pertanyaan wawancara untuk pengembangan karir biasanya berpedoman pada standar karakter dan indikator yang telah ditetapkan dalam sebuah model kompetensi.  Dengan menggunakan standar dari model kompetensi maka pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara menjadi lebih terstruktur.

Wawancara kompetensi juga dapat memberikan gambaran mengenai cara kerja dan sikap karyawan dalam mengembangkan diri mereka sendiri, termasuk juga bagaimana karyawan mengatasi rasa bosan atau menyemangati diri sendiri saat bekerja. Hasil akhir dari wawancara menjadi bagian yang tak terpisahkan dari penilaian keseluruhan.  Salah satu kegunaan wawancara adalah perusahaan menjadi lebih mengenali dan mengetahui karakter setiap karyawan, termasuk memiliki gambaran lebih baik terkait sudut pandang karyawan terbaru mengenai beragam kondisi yang dihadapi perusahaan. 

Dengan demikian, self-inventory dan wawancara adalah metode yang tidak bisa dilewatkan oleh perusahaan, karena selain perusahaan mendapatkan gambaran tentang karyawan untuk pengembangan karir, perusahaan juga mendapatkan perspektif segar dari karyawannya untuk membantu pertumbuhan perusahaan.

Tahapan Tes Kerja pada Umumnya

Sebelum memulai bekerja, biasanya tahap awal yang harus dilalui calon karyawan adalah menjalani tes kerja. Tes ini berguna untuk mengetahui karakter dan kompetensi kerja karyawan yang akan direkrut.  Perusahaan yang memiliki bagian assessment center biasanya akan proses seleksi lebih ketat untuk mengukur perilaku calon karyawan dalam rangka mendapatkan kandidat terbaik.  

Apa saja tahapan tes kerja yang perlu diketahui? Simak pembahasannya sebagai berikut:

Tahapan seleksi administrasi

Seleksi administrasi ialah tahapan paling awal dalam proses rekrutmen dan seleksi. Para kandidat diminta untuk mengumpulkan berkas-berkas sesuai persyaratan.  Berkas ini digunakan perusahaan untuk mengetahui dan mengenali kandidat secara general.

Namun bukan berarti, kandidat asal mengirim berkas, karena dokumen-dokumen yang dikirim akan menjadi gerbang awal bagaimana perusahaan menilai kandidat untuk menjalani proses berikutnya. Berkas yang perlu dipersiapkan biasanya antara lain, CV (Curriculum Vitae), surat lamaran, juga transkrip nilai, dan ijazah, serta pas foto terbaru.

Meski tahap ini terkesan mudah, diperlukan ketelitian dalam mengelola berkas lamaran sehingga tidak gagal pada saat seleksi administrasi hanya karena kurangnya persyaratan berkas dokumen yang diminta.

Tahapan Psikotes

Psikotes atau tes psikologis merupakan tahapan selanjutnya dalam seleksi kerja. Tes psikologis ini juga bermacam-macam jenisnya dan dengan alokasi waktu pengerjaan yang juga berbeda-beda. Psikotes bertujuan untuk menilai aspek-aspek mental kandidat, diantaranya, karakter, sifat, kepribadian, dan sikap kerja seseorang.

Pada tahapan ini, maka persiapan yang bisa  dilakukan adalah mempersiapkan mental sebaik mungkin, termasuk fisik. Kondisi fisik dan psikis harus benar-benar dijaga prima sehingga dapat mengerjakan psikotes dengan secara maksimal. Disamping itu, pikiran perlu dijaga agar tidak mudah panik dan tenang dalam menjalani psikotes menjadi kunci untuk dapat sukses menjalani tahap ini.

Tahapan wawancara HRD

Tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan bagian HRD perusahaan. Kadang antara psikotes dan wawancara bisa ditukar mana yang lebih dulu dilakukan, tergantung dari masing-masing perusahaan.

Pihak HRD pada umumnya akan memeriksa kesesuaian antara berkas lamaran yang dikiri dan/atau hasil psikotes dengan bertemu kandidat melalui proses wawancara. Proses wawancara ini bersifat menggali kesesuaian kandidat dengan budaya perusahaan, menilai kesiapan kerja, dll.

Kandidat biasanya diberi pertanyaan seputar alasan melamar kerja, dan kekurangan serta kelebihan diri, dan juga alasan mengapa ingin bekerja di perusahaan ini, dan lain sebagainya.

Persiapan yang harus dilakukan ialah dengan mengetahui do and do not selama interview. Selain mencari informasi dengan secara browsing internet, bisa juga dengan bertanya kepada teman ataupun kenalan yang sudah pernah menjalani wawancara kerja di perusahaan tersebut.

Jangan lupa untuk mempersiapkan jawaban ketika menghadapi pertanyaan mengenai seputar perusahaan, dan posisi yang dilamar, juga besaran gaji yang diinginkan.

Tahapan wawancara user

Jika pada tahap wawancara HRD, kandidat akan lebih banyak  ditanya pertanyaan mengenai diri sendiri, maka pada tahapan wawancara user fokus pertanyaan lebih banyak membahas mengenai kemampuan teknis, interaksi, dan kompetensi kandidat. Biasanya, kandidat akan dipertemukan dengan pimpinan dari bidang yang  dilamar atau calon atasan langsung.

Jadi, pada tahap ini seluruh ilmu yang didapat dari bangku kuliah maupun dari pengalaman kerja sebelumnya akan digali. Hampir sama dengan wawancara HRD, maka di tahap ini pelamar juga harus melakukan beberapa persiapan. Carilah informasi mengenai seputar bidang yang dilamar dan juga update kembali materi-materi kuliah.

Tahapan Tes Kesehatan

Yang terakhir adalah tes kesehatan.  Apabila tahapan-tahapan di atas berhasil dilalui dengan baik, maka tahapan yang terakhir dilakukan atas tes kesehatan.  Perusahaan-perusahaan besar biasanya melakukan proses seleksi hingga tahap ini.  Namun, tahap ini jarang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil.

Mengenal Penilaian Kompetensi dan Jenis-jenisnya yang wajib Anda Ketahui

Bagi Anda yang sedang mencari kerja atau telah bekerja, tentu pernah menjalani tes seleksi. Paling tidak sekali atau duakali menjalani tes tersebut bukan? Baik dalam rangka rekrutmen maupun pengembangan.

Salah satu jenis tes yang biasa dipakai perusahaan adalah tes untuk mengetahui bagaimana tingkat kompetensi calon pegawai. Tanpa adanya tes ini, proses penempatan atau pengembangan pegawai menjadi kurang maksimal.

Kompetensi dan Assessment Center

Assessment center merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan metode penilaian kompetensi seorang individu atau karyawan di level posisi jabatannya saat ini. Bertujuan menilai seberapa tinggi tingkat kecakapan kompetensi karyawan di posisi tersebut.

Tak hanya menilai, tetapi juga melakukan evaluasi kapasitas seseorang dengan cara yang komprehensif berdasarkan kriteria  tertentu yang sudah ditetapkan secara sistematis dan komprehensif.

Penggunaan metode ini dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat kecakapan kerja karyawan dibandingkan standar tertentu yang telah ditetapkan. Dalam dunia seleksi, kehadiran tes ini ternyata sangat penting untuk memahami kompetensi calon karyawan.

Proses penilaian kompetensi dilakukan melalui simulasi-simulasi dan tes melalui rangkaian kegiatan, seperti diskusi kelompok, analisis kasus, role play, dll. Proses ini dirancang sedemikian rupa untuk mengukur kompetensi berdasarkan perilaku-perilaku yang muncul atau tidak muncul.

Penilaian kompetensi ini juga menjadi bagian dari refleksi pemahaman ataupun kemajuan kemampuan kerja seseorang.

Cakupan penilaian kompetensi

Cakupan penilaian kompetensi meliputi tiga aspek, yaitu pengetahuan atau knowledge, skill, dan attitude, atau seringkali disingkat KSA. 

Pengetahuan merupakan salah satu aspek penting agar seseorang bisa berpikir, memutuskan, dan kemudian mengambil tindakan.  Kedalaman pengetahuan menjadi petunjuk keluasan wawasan seseorang, dan bisa menjadi indikator penilaian potensi intelektualnya.

Di sisi lain, pengetahuan semata tidak bisa berdiri sendiri untuk memahami kompetensi.  Pengetahuan yang teruji dan bukan semata teori, bisa menjadi petunjuk sejauhmana seseorang memiliki skill atau kemampuan tertentu dalam bekerja. Dalam ranah yang lebih konkret, skill atau kemampuan ini bisa meliputi aktivitas menggunakan, merangkai ataupun memodifikasi.

Sedangkan dalam ranah abstrak, skill bisa mencakup aktivitas seperti menulis, membaca ataupun mengarang. Skill merupakan kriteria penting dalam seleksi pegawai. Skill ini sendiri biasanya digunakan oleh perusahaan ketika melakukan proses rekrutmen dan seleksi calon pegawai. 

Aspek terakhir adalah attitude atau sikap.  Sikap menunjukkan kematangan atau kedewasaan seseorang.  Sikap juga dapat memperlihatkan karakter yang dibangun oleh individu.  Tanpa sikap yang tepat, bisa jadi seseorang yang berpengetahuan tinggi mengambil keputusan dan bertindak bertentangan dengan nilai-nilai universal. 

Demikian informasi sekilas tentang aspek-aspek dalam kompetensi. Tingkat kompetensi individu menjadi acuan krusial yang semakin penting dilakukan perusahaan agar mendapatkan karyawan-karyawan unggul.

Manfaat-Manfaat dari Pengembangan Karir

Untuk efektif mencapai tujuan perusahaan, sudah sepatutnya perusahaan menyediakan sarana dan fasilitas terbaik bagi pegawainya demi kemajuan perusahaan. Sebaliknya, pegawai yang baik pasti bertanggung jawab dan ikut terlibat aktif dalam mengembangkan perusahaan.

Oleh karena itu, para pegawai bisa ikut berkontribusi dalam pengembangan perusahaan dengan memberikan hasil kerja terbaik.  Di sisi lain, perusahaan memberikan yang terbaik untuk pegawainya melalui pengembangan karir yang sesuai potensi setiap pegawai. Dengan begitu perusahaan dan para pegawai  bersama-sama maju dalam mencapai tujuan. 

Pengembangan karir, baik bagi pegawai maupun perusahaan, memiliki manfaat yang berdampak signifikan untuk keduabelah pihak.  Apa saja manfaat-manfaatnya yang didapat? Berikut ini ulasannya:

1. Pegawai menjadi lebih paham tentang diri sendiri

Mengembangkan karir hampir sama saja dengan meningkatkan kualitas diri.  Idealnya, semakin karir seseorang berkembang, semakin orang tersebut meningkatkan kemampuan dirinya. Peningkatan diri ini tentunya membuat pegawai lebih mengenali siapa dirinya,  termasuk mengenali potensi diri dan kemampuan-kemampuan unggul yang dimilikinya.

2. Tercapainya tujuan yang lebih besar

Pada prinsipnya pengembangan karir yang ideal akan berimbas pada citra perusahaan. Semakin pegawai berkembang dan potensinya terwujud, maka perusahaan juga akan semakin berkembang karena pegawai mengeluarkan yang terbaik yang ada dirinya untuk perusahaan. 

Atau dengan kata lain, dedikasi karyawan yang sudah dikembangkan oleh perusahaan, akan kembali pada perusahaan dalam bentuk pencapaian target dll.  Yang pada akhirnya adalah reputasi perusahaan meningkat. Oleh karena itu, kedua belah pihak perlu saling mendukung untuk meningkatkan kapasitas masing-masing sehingga tujuan perusahaan dan pegawai dapat sama-sama tercapai.

3. Meningkatnya relasi antara perusahaan dan pegawai

Salah satu dampak baik dari pengembangan karir adalah terbentuknya relasi positif antara pegawai dengan perusahaan. Hal ini tentunya menimbulkan komitmen yang solid dari pegawai terhadap perusahaan.  Karyawan yang berkomitmen dan menunjukkan dedikasi tinggi akan berusaha keras untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Our Partner