Rahasia mengatasi stress saat menjalani psikotes atau tes psikometri

Bagi Anda yang pernah menjalani psikotes atau tes psikometri mungkin pernah merasakan sakit perut, tangan tiba-tiba keringatan, detak jantung yang berlebihan, atau suasana hati yang tertekan saat bersiap menjalani psikotes. Anda tidak sendirian, sebagian besar orang mengalaminya. Bagaimana mengatasinya, inilah rahasianya :

  1. Ingat untuk sarapan atau makan sebelum tes dimulai. Ini penting agar tubuh Anda tidak menderita dan Anda bisa kosentrasi menjawab soal tanpa gangguan kelaparan.
  2. Bersikap setenang mungkin. Ingatlah kegelisahan pada tingkat tertentu adalah wajar
  3. Hindari memperlihatkan kegelisahan Anda. Anda harus tampak percaya diri karena perilaku Anda secara umum berada dalam pengamatan seperti halnya hasil tes Anda
  4. Jika tiba-tiba menghadapi masalah, yang pertama dilakukan adalah JANGAN PANIK. Jika panik, maka tubuh Anda akan bereaksi negatif sehingga Anda tidak bisa berpikir dengan tenang. Mintalah bantuan pengawas jika Anda menghadapi masalah, pengawas pasti akan membantu Anda.
  5. Nyamankan diri Anda. Pelajari teknik-teknik relaksasi atau visualisasi yang sesuai dengan diri Anda untuk meredakan ketegangan (Anda dapat pelajari dari buku-buku relaksasi/visualisasi yang ada di toko buku)
  6. Buat posisi dimana Anda berada menjadi senyaman mungkin. Misal jika meja atau kursi Anda bergoyang, cari kertas untuk mengganjalnya.
  7. Bekerjalah seefisien mungkin. kerjakan cepat, namun tidak terburu-buru.
  8. Hindari membuang-buang waktu dengan mencari soal “jebakan” karena Anda tidak bisa menemukannya dengan mudah.
  9. Ingatlah makin banyak soal yang Anda kerjakan, makin besar kemungkinan Anda mendapatkan nilai tinggi.
  10. Sesekali pandanglah sekeliling Anda, ambil napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan luruskan kaki. Ini akan membantu meredakan ketegangan yang timbul dalam diri Anda.
  11. Jangan putus asa jika pertanyaan terasa sulit. Pertanyaan itu mungkin sama sulitnya bagi orang lain.
  12. Jangan cemas jika pesaing Anda tampak bekerja lebih cepat ketimbang Anda. Tidak ada jaminan bahwa jawaban mereka benar.
  13. Jika Anda merasa tidak enak badan, katakan pada pengawas. Tidak ada untungnya diam dalam penderitaan.
  14. Jangan terlalu memaksa diri. Percayalah Anda telah melakukan hal yang terbaik.
  15. Selalu berpikir positif. Pikiran positif membuat tubuh Anda bereaksi positif, timbal baliknya adalah Anda menjadi nyaman dengan situasi atau kondisi yang ada.

Selamat menjalani tes psikometri. Sukses untuk Anda.

LOWONGAN KERJA!

“Ingin mengembangkan karier di dunia audit bersama tim yang profesional dan berpengalaman? Kami membuka kesempatan bagi Anda untuk bergabung sebagai Supervisor, Senior Staff, dan Junior Staff di kantor akuntan publik. Jika Anda memiliki minat dalam audit eksternal, memiliki ketajaman analitis, semangat untuk terus berkembang, dan ingin berkontribusi dalam proyek-proyek menantang, inilah saatnya untuk mengambil langkah berikutnya dalam karier Anda!”

Kualifikasi untuk Supervisor:

  • Laki-laki/Perempuan
  • Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi.
  • Sertifikasi: Lebih diutamakan jika memiliki gelar profesi atau sedang dalam proses memperoleh CPA (Certified Public Accountant).
  • Pengalaman: Minimal lima tahun pengalaman kerja di bidang audit eksternal, dan setidaknya dua tahun di posisi supervisi.

Kompetensi:

  • Mampu menganalisis laporan keuangan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian atau potensi risiko.
  • Memahami dan mampu menerapkan standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), regulasi terkait audit, dan praktek terbaik dalam industri audit.
  • Dapat menginterpretasikan data keuangan dan menemukan pola atau anomali dalam transaksi.
  • Menguasai proses audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian audit.
  • Mampu mengidentifikasi permasalahan yang kompleks dalam proses audit dan mencari solusi sesuai dengan regulasi dan standar audit.
  • Memahami metodologi audit berbasis risiko dan strategi pengujian substantif serta compliance testing.
  • Mampu menyusun dan menyampaikan laporan audit secara jelas dan profesional. 
  • Mampu berkomunikasi secara efektif dengan klien untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 
  • Memiliki keterampilan negosiasi yang baik dalam menjelaskan temuan audit kepada klien.
  • Mampu memimpin tim audit, memberikan arahan, dan memfasilitasi pertemuan audit.
  • Dapat bekerja secara independen maupun dalam tim dengan supervisi minimal.
  • Memiliki kemampuan supervisi yang kuat untuk mengelola tim, memprioritaskan pekerjaan, dan mengatasi tantangan yang muncul selama proses audit.
  • Dapat membimbing dan mengembangkan anggota tim.
  • Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi. 
  • Memiliki sikap skeptis profesional yang kuat dalam melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan.

Kualifikasi untuk senior staff:

  • Laki-laki/Perempuan
  • Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi
  • Pengalaman: Minimal dua tahun dalam audit eksternal di Kantor Akuntan Publik (KAP)

Kompetensi:

  • Mampu melakukan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan dan risiko audit.
  • Memahami standar akuntansi (PSAK, IFRS, dan GAAP) serta regulasi terkait audit.
  • Memahami proses audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian audit.
  • Mampu mengidentifikasi ketidaksesuaian dan permasalahan dalam proses audit.
  • Memiliki kemampuan komunikasi verbal dan tertulis yang baik, termasuk dalam menyampaikan hasil audit kepada klien.
  • Mampu membimbing dan mengarahkan junior auditor dalam pelaksanaan tugas audit. 
  • Dapat bekerja secara independen maupun dalam tim dengan supervisi minimal.
  • Mampu mendokumentasikan tugas-tugas atau temuan audit dengan jelas dan terstruktur.
  • Memiliki keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang baik.
  • Teliti dalam mengolah data dan informasi audit.

Kualifikasi untuk Junior Staff:

  • Laki-laki/Perempuan
  • Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi
  • Pengalaman: lulusan baru (freshgraduate) atau memiliki satu tahun pengalaman dalam audit eksternal di Kantor Akuntan Publik (KAP)

Kompetensi:

  • Memahami dasar-dasar akuntansi keuangan, auditing dan perpajakan.
  • Mengenali standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK, IFRS, atau GAAP.
  • Memiliki pemahaman tentang proses audit eksternal dan risiko audit.
  • Mampu menganalisis laporan keuangan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian dasar.
  • Mampu mengarahkan diri sendiri dan bekerja dengan tenggat waktu yang ketat. 
  • Mampu bekerja dalam tim dan memiliki komunikasi yang baik dengan kolega dan klien.
  • Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi. 
  • Memiliki sikap profesional yang kuat dalam melakukan peran sebagai auditor.

Kesempatan ini terbuka bagi Anda yang ingin berkembang dan berkontribusi di dunia audit eksternal. Jika Anda memenuhi kualifikasi dan siap untuk mengambil tantangan baru, jangan ragu untuk melamar!

Kirimkan CV dan surat lamaran Anda ke rekrutmen@akuntansi.id  dengan mencantumkan posisi yang dilamar dan nama Anda di subjek email (contoh: supervisor_Abidin) sebelum Jumat, 30 Mei 2025.  Kami tunggu kehadiran Anda dalam tim kami!”

Cara Membangun Personal Branding dalam karir

Membangun personal branding sangat penting untuk mempromosikan keahlian atau keunggulan diri. Terutama dalam mempersiapkan atau membangun karir. Saat ini banyak perusahaan yang merekrut pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan melihat personal branding orang tersebut.

Personal branding adalah ciri khas atau keunikan yang dipunyai, yang ditampilkan, dan hal-hal yang ditunjukan sehari-hari. Seperti apa orang lain menilai kita, baik didunia nyata maupun di dunia digital. Personal branding dapat disebut juga dengan pembentukan citra diri dimata orang lain terhadap diri kita.

Membangun personal branding dapat memberikan banyak manfaat, selain bisa memperluas koneksi, juga dapat membuka peluang baru dan memberikan kesuksesan karir.  Apalagi di era digital seperti sekarang ini, kita dapat membangun personal branding melalui platform digital atau media sosial.

Berikut ini beberapa cara membangun dan mengembangkan personal branding:

1. Pahami kelebihan dan citra yang ingin dikenal

Hal pertama memulai personal branding adalah dengan mengenal kelebihan atau keunikan diri sendiri. Temukan kelebihan yang dapat ditonjolkan untuk membantu membangun personal branding sesuai dengan diri kita. Kita dapat fokus pada kelebihan yang dimiliki dan menjadikannya senjata utama untuk menjual kemampuan diri.

Setelah mengetahui kelebihan diri, selanjutnya menetapkan citra seperti apa yang ingin dibangun dan tampilkan. Pencitraan adalah gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan, dan seperti apa yang ingin orang lain lihat dari sosok diri kita.

2. Menentukan target dan tujuan

Saat membangun personal branding, kita juga perlu menentukan target atau pihak yang menjadi tujuan utama. Menentukan target akan membantu kita menentukan apa saja yang harus dilakukan agar kemampuan dan citra kita dapat dikenal oleh orang lain. 

Setelah menentukan target, hal selanjutnya adalah menetapkan tujuan. Tentukan tujuan ingin dikenal sebagai siapa? Apakah sebagai seorang penulis, guru, seorang digital marketing atau profesi lain di bidang tertentu. Menetapkan tujuan merupakan langkah krusial dalam membangun personal branding yang kuat. Kita harus menentukan seperti apa atau sebagai siapa diri kita ingin dikenal orang. Pertanyaan-pertanyaan demikian haruslah dapat dijawab jika kita ingin membangun personal branding yang solid dan kuat.

3. Terus mengasah keterampilan

Mengasah keterampilan terus menerus adalah elemen yang sangat penting ketika membangun personal branding. Ini membuat kita mudah untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika kita mampu beradaptasi, maka orang lain dapat menilai kita sebagai orang yang kompeten dan up-to-date. Dari keterampilan yang kita milikilah, orang lain menilai apakah kita termasuk orang yang kompeten atau tidak. pilihlah bidang keterampilan yang sesuai dan ingin ditekuni untuk menjadi branding kita nantinya.

4. Memperluas networking

Hal selanjutnya untuk membangun personal branding adalah memperluas networking. Memiliki networking yang luas, selain bisa menambah relasi atau teman, kita juga mendapatkan teman diskusi atau teman untuk bertukar pengalaman. Kita tidak perlu terpaku hanya berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja, justru kita perlu menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda dengan diri kita.

Selain itu, melalui jaringan pertemanan atau networking yang luas dapat membuka lebih banyak kesempatan berkembang. Memperluas networking dan bertemu dengan banyak orang juga dapat membantu kita mengembangkan serta melatih skill komunikasi atau public speaking. Skill ini sangat bermanfaat dalam dunia kerja dan akan melatih kemampuan dalam menjalin komunikasi dengan orang lain.

5. Jadi diri sendiri

Menurut Psychology Today, salah satu hal penting dalam membangun personal branding adalah menjadi diri sendiri. Kamu harus menjadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain untuk terlihat bagus. Menjadi orang lain justru akan membuat tidak nyaman dalam menjalani aktivitas dan dapat menimbulkan mispersepsi di kemudian hari. Jadilah diri sendiri dan bangun citra diri seunik dan seidentik mungkin agar mudah diingat oleh orang lain.

Itulah tips untuk membangun personal branding yang kuat. Selain tips di atas yang tidak kalah penting dalam membangun personal branding adalah menjaga reputasi dan konsisten. Menjaga reputasi yang baik dan konsisten juga menjadi kunci dalam menguatkan personal branding. Jika semua itu kita lakukan, maka kita telah membuktikan kita orang yang pantang menyerah dan autentik.

Persiapan Penting Sebelum Melamar Kerja

Mencari dan mendapatkan pekerjaan memang tidak mudah dilakukan, baik oleh mereka yang baru lulus kuliah maupun mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja. Proses melamar kerja juga tidak hanya mencari lowongan kerja dan mengirim CV atau surat lamaran saja, tapi juga harus memastikan kalau diri siap untuk menghadapi proses rekruitmen yang panjang.

Untuk itu, sebelum melamar kerja dibutuhkan persiapan yang baik. Dengan persiapan yang baik akan membuat proses melamar pekerjaan menjadi efektif dan terarah. Sehingga bisa diperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Dan bagi para jobseekers yang sedang mencari kerja harus tahu apa saja yang harus dipersiapkan saat melamar kerja. Berikut persiapan yang dibutuhkan:

1. Kenali kualitas diri untuk membangun personal branding

Mengetahui kualitas diri atau penilaian terhadap diri sendiri adalah hal penting untuk membangun personal branding. Saat melamar kerja kita perlu mengetahui nilai jual kita, misalnya keahlian atau skill yang dipunyai, keterampilan dan pengalaman kerja yang dimiliki. Buatlah diri seprofesional mungkin sehingga recruiter bisa menilai kemampuan yang dimiliki.

Dengan mengenal kualitas diri secara baik, maka kita dapat membangun personal branding dan dapat ’memasarkan’ diri secara baik. Hal ini juga membuktikan bahwa kita bisa menjadi karyawan yang ideal. Kita juga dapat memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn, Instagram, twitter, dan sosial media lainnya untuk memperkuat personal branding. Saat ini tidak jarang perekrut yang mencari tahu calon karyawanya lewat sosial media, dan mengecek jejak digital mereka.

2. Cari tahu perusahaan dan bidang pekerjaan yang dilamar

Sebelum memutuskan untuk melamar dan mengirim berkas lamaran, kita perlu mempelajari dan mencari tahu perusahaan yang ingin dimasuki dengan mencari informasi sebanyak mungkin. Misalnya, mengunjungi blog, website, atau sosial media perusahaan tersebut. Kita perlu mencari tahu seluk baluk perusahaan mulai dari industrinya, jenjang karir, sistem kerja, budaya kerja, lingkungan kerja, dan lain sebagainya.

Namun jika kita kesulitan untuk mencari info di internet, kita dapat bertanya ke karyawan atau orang yang pernah bekerja di sana. Dengan informasi ini, kita bisa mantap untuk tetap melanjutkan melamar kerja di sana atau tidak. Riset juga dapat membantu kita dalam menjawab pertanyaan saat wawancara.

3. Ikuti pelatihan atau training

Sebelum melamar kerja, kita juga perlu mempersiapkan keahlian. Bisa dengan mengikuti training, kursus atau beragam pelatihan yang sesuai dengan bidang yang kita minati. Dengan mengikuti pelatihan, selain meningkatkan kompetensi, kita juga mendapatkan bukti kompetensi yang dimiliki berupa setifikat. Sertifikat atau dokumen pelatihan ini menambah nilai plus pada surat lamaran kerja yang dikirim.

Sertifikat bisa juga digunakan sebagai dokumen pendukung untuk menambah nilai jualmu. Sertifikat membuktikan bahwa kita pernah mengikuti pelatihan atau keterampilan tersebut. Pastikan juga sertifikat yang dilampirkan relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

4. Membuat surat lamaran dan CV yang tepat dan menarik

CV yang tepat dan menarik adalah CV yang informatif, jelas, rapi, dan berisi data diri terbaru. Pastikan surat lamaran ditulis dengan terstruktur menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Kita juga bisa mengemas CV dengan desain yang menarik agar recruiter melirik CV kita.

Pada dasarnya surat lamaran kerja dan resume yang dibuat merupakan representasi diri. Pastikan semua yang ada didalamnya mewakili diri dengan baik. Jangan lupa siapkan juga portofolio terbaik yang berisi kemampuan atau hasil kerja yang pernah dicapai olehmu.

5. Mempersipakan dokumen yang dibutuhkan

Saat melamar kerja pasti akan diminta untuk membawa atau melampirkan dokumen-dokumen sebagai persyaratan. Pastikan kita mempersiapkan dokumen ini secara lengkap.

Beberapa dokumen yang biasa diminta dan perlu dipersiapkan diantaranya, CV atau resume, fotokopi ijazah dan transkrip nilai, fotokopi KTP, fotokopi sertifikat atau pelatihan, SKCK, pas foto terbaru, dan lainnya. Untuk meminimalisir kesalahan, ada baiknya kita membaca dan mencermati ulang poin-poin apa saja yang penting dari info lowongan kerja.

Tips Meningkatkan Produktivitas Diri Sendiri

Produktivitas yang tinggi dipercaya dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan dan kesuksesan yang diinginkan. Namun, terkadang sangat sulit untuk menjaga produktivitas agar tetap stabil. Apalagi untuk terus meningkat di setiap waktunya.

Selain dapat meningkat efisiensi kerja. Produktivitas juga dapat mencapai target yang ditetapkan dan mencapai kesuksesan dalam hidup pribadi maupun profesional.

Untuk itu, yuk ikuti tips ini agar produktivitas kerja dapat meningkat:

1. Cari tahu waktu-waktu produktif diri sendiri

Setiap orang memiliki waktu produktifnya masing-masing. Ada orang yang bisa sangat produktif saat pagi hari, siang, sore maupun malam hari. Untuk itu kita perlu mengetahui kapan waktu produktif kita. Waktu produktif ini adalah waktu kita bisa sangat bersemangat mengerjakan pekerjaan. Dengan mengenali waktu produktif, maka kita bisa memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik mungkin.

Selain itu kita juga belajar disiplin terhadap diri sendiri. Yaitu dengan cara melakukan hal tersebut secara rutin di saat-saat waktu produktif tersebut. Secara tidak langsung kita akan membangun kebiasaan yang baik. Produktivitas juga terus terjaga.

2. Membuat prioritas kerja

Jika kita termasuk orang yang memiliki banyak pekerjaan yang berbeda-beda dalam satu waktu, maka kita perlu membuat daftar prioritas dari yang paling penting hingga paling tidak begitu penting. Kita harus membuat daftar prioritas tersebut dengan rapi dan urut. Tentukan juga waktu deadline-nya sehingga kita bisa fokus dan semangat dalam mengerjakan tugas.

Kelebihan dari membuat daftar prioritas, kita juga dapat mengetahui tugas apa saja yang memerlukan waktu lebih lama dan tugas mana saja yang bisa cepat selesai. Berusahalah untuk mengerjakan apa yang sudah diagendakan. Laksanakan jadwal dan jangan mudah tergoda dengan hal-hal yang tidak berkaitan dengan agenda yang sudah dibuat.

3. Istirahat yang cukup

Meluangkan waktu untuk beristirahat itu sangat penting. Jika kita terus memaksa diri dan terus memforsir tenaga untuk bekerja, maka ini sangat tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental. Otak dan tubuh memerlukan istirahat untuk dapat kembali meningkatkan konsentrasi, kreatifitas, serta menyegarkan pikiran dan tubuh.

Waktu istirahat ini bukan berarti membuang waktu. Sebaliknya, justru berfungsi untuk isi ulang energi. Waktu istirahat adalah waktu kita menemukan waktu tenang kita untuk menyegarkan dan mengisi ulang tenaga dan pikiran. Beberapa penelitian merekomendasikan istirahat selama 15 menit setiap dua jam, namun kita juga bisa tentukan sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk istirahat agar produktvitas kerja meningkat.

4. Ciptakan suasana kerja yang nyaman

Tahukah kamu? Suasana kerja dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Suasana kerja yang nyaman mampu memberikan dampak positif, meningkatkan konsentrasi, motivasi, dan kinerja secara keseluruhan. Suasana kerja yang nyaman juga dapat membantu kita menjadi lebih fokus pada tugas yang sedang dikerjakan.

Lingkungan kerja yang baik bukan hanya soal ruangan kerja yang nyaman dengan perlengkapan kantor yang lengkap, tetapi juga rekan kerja atau tim yang saling membantu dalam suasana kerja yang mendukung.

5. Hindari kebiasaan menunda

Saat bekerja kita pasti pernah menunda tugas atau dengan berbagai alasan. Ada yang merasa tugas tersebut memiliki deadline yang lama, ada yang kurang menyukai tugas tertentu sehingga selalu menundanya, dan alasan-alasan lain.

Menunda-nunda pekerjaan bukanlah hal yang baik. Justru dapat menambah beban, dan tugas pun akan semakin menumpuk. Ini membuat kita stres akibat banyaknya tugas yang menumpuk. Akibatnya menghambat produktivitas dan waktu kita menjadi tidak efektif.

Cara Terhindar dari Konflik di Tempat Kerja

Di tempat kerja kita pasti akan menemukan orang-orang yang memiliki sifat dan kepribadian yang beragam atau berbeda-beda. Sangat mungkin jika terjadi gesekan yang memicu perselisihan. Menurut penelitian, setidaknya 49% penyebab konflik dikarenakan perbedaan karakter dan prinsip tiap individu. Selain karakter, adanya perbedaan gaya kerja, permasalahan pribadi, dan latar belakang personal juga bisa menjadi pemicu konflik.

Maka dari itu tidak heran lingkungan kerja menjadi salah satu tempat yang rawan terjadinya konflik. Meskipun wajar dan biasa terjadi, alangkah baiknya untuk mengelola konflik dengan baik. Konflik di tempat kerja akan dampaknya sangat besar karena dapat mempengaruhi mood dan suasana kerja.

Konflik di lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi profesional individu tersebut. Perselisihan yang terjadi dapat menimbulkan dampak yang kurang sehat baik untuk diri sendiri maupun lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang tidak sehat akan menurunkan produktivitas kerja, dan dapat memperburuk kinerja perusahaan. Oleh karena itu kita harus menghindarinya.

Berikut cara menghindari konflik di tempat kerja:

1. Saling membantu satu sama lain

Ada pepatah mengatakan ‘Perbuatan baik akan mendapatkan balasan yang baik pula’. Untuk itu jika kita ingin ditolong oleh orang lain jangan sungkan untuk sesekali mengulurkan bantuan jika ada teman atau rekan kerja yang mengalami kesulitan. Begitupun sebaliknya, jika kita mengalami kesulitan saat bekerja jangan sungkan untuk meminta bantuan rekan kerja lain. Karena sifat saling tolong menolong akan menciptakan hubungan yang akrab antar sesama rekan kerja. Dipercaya juga dapat menghindari konflik di tempat kerja.

2. Bersaing secara sehat

Persaingan merupakan hal yang biasa di tempat kerja. Sebagai karyawan di mana pun kita bekerja, pasti memiliki jiwa kompetitif dengan berbagai motivasi yang berbeda-beda. Persaingan di tempat kerja ini memang tidak bisa dihindari. Sisi positifnya, persaingan dapat meningkatkan motivasi para karyawan untuk terus meningkatkan kualitas kerjanya. Namun sisi negatifnya persaingan dapat menimbulkan konflik jika persaingan tersebut tidak sehat atau diam-diam saling menjatuhkan.

Jadi, agar tidak terjadi konflik kerja, bersainglah secara sehat. Hindari persaingan yang tidak sehat, misalnya dengan saling memfitnah, saling menjatuhkan, tidak kooperatif, tidak mau bekerjasama, dan lain sebagainya.

3. Saling menghargai pendapat

Dalam sebuah perusahaan, sangatlah mungkin setiap karyawan yang bekerja di dalamnya memiliki karakter dan sudut pandang yang beragam. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan latar belakang, pengalaman kerja, lingkungan, bahkan kepribadian. Perbedaan pendapat yang terjadi di lingkungan kerja inilah yang bisa menjadi tantangan tersendiri jika tidak dihadapi dengan baik. Sebab bisa saja memunculkan konflik yang berdampak negatif pada produktivitas, dan kemajuan perusahaan.

Oleh karena itu, hargai setiap perbedaan yang dimiliki oleh rekan kerja. Dengan adanya perbedaan pendapat justru mampu memberikan lebih banyak persepektif bagi kemajuan perusahaan. Coba untuk membuka diri dan mendengarkan serta menghargai setiap sudut pandang rekan kerja yang berbeda. Dengan begitu kita bisa belajar sesuatu yang baru dan menghasilkan solusi terbaik.

4. Hindari masalah personal

Konflik antar dua individu dapat dipicu oleh permasalahan pribadi atau personal. Jika penyebab konflik demikian, maka sebaiknya tidak meyeret masalah pribadi ke ranah publik. Usahakan untuk menyelesaikan masalah pribadi pada saat di luar jam kerja. Satu hal yang harus ditanamkan, yaitu selalu mengedepankan kepentingan perusahaan. Ini merupakan wujud dari profesionalitas kita saat berada di lingkungan kerja.

Itulah beberapa cara menghindari konflik di tempat kerja. Namun, jika konflik sudah terlanjur terjadi yang paling penting usahakan untuk tetap berkepala dingin. Utamakan pemecahan konflik yang terbaik bagi semua pihak. Sekecil apapun konflik kerja upayakan untuk segera diselesaikan. Jangan dibiarkan terlalu lama atau berlarut-larut. Konflik besar bermulai dari konflik-konflik kecil yang tidak terselesaikan dengan baik.

Menggali Potensi Diri Untuk Menunjang Karir

Salah satu cara untuk memperoleh kesuksesan dalam berkarir adalah dengan mewujudkan potensi diri. Potensi diri adalah kemampuan atau kekuatan diri yang belum terlihat maupun sudah terlihat, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan dan dipergunakan secara maksimal atau dengan kata lain kemampuan yang belum terasah dengan baik.

Setiap orang memiliki potensi diri. Potensi yang dimiliki tidak pernah sama antara satu orang dengan orang lainnya. Untuk itu kita harus mampu mengeluarkan dan memanfaatkan sebaik mungkin potensi yang ada untuk menunjang karir dimasa depan.

Dilansir dari Lifehack.org, potensi dan bakat bukanlah hal yang bisa kita tunggu kedatangannnya atau muncul dengan sendirinya. Tetapi kita harus menjemputnya atau mencarinya. Tidak ada yang mampu mengeluarkan potensi dari dalam diri kecuali kita sendiri.

Lalu bagaimana cara menggali dan mengembangkan potensi diri? Berikut cara-cara yang dapat diterapkan:

1. Mulai mengenal diri sendiri

Hal pertama yang harus dilakukan untuk menggali potensi diri adalah dengan mengenal diri sendiri dengan baik. Masih banyak orang yang belum bisa mengenali dirinya sendiri sehingga tidak sadar bahwa terdapat potensi yang besar pada dirinya. Dalam berkarir, sangat penting untuk mengetahui potensi apa yang kita miliki, agar dapat memiliki nilai tambah dalam memperbesar peluang untuk sukses dalam berkarir.

Jika kita masih bingung dengan potensi yang dimiliki, kita dapat bertanya pada diri sendiri apa yang selama ini kita impikan atau hal yang selama ini kita sukai. Ini dapat memberikan motivasi dan bersemangat. Bisa juga dengan mengikuti tes-tes gratis yang banyak tersedia di Internet. Atau datangi penyedia tes berbayar untuk mengetahui potensi kita untuk mendapatkan informasi lebih detail.

2. Cari tahu kelebihan dan kekurangan diri

Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekuatan, disamping juga keterbatasan. Untuk menggali potensi diri sangat penting untuk mengenali diri sendiri. Hal ini mempermudah meraih tujuan dan mempersiapkan diri jika menghadapi masalah ataupun mencari solusi untuk mengatasi masalah. Untuk mengatasi kekurangan, cobalah untuk menyadari mana yang bisa diperbaiki dan berusahalah untuk memperbaikinya.

Cara untuk melakukan hal ini adalah dengan membuat daftar kelebihan dan kekurangan diri. Amati dan pahami pencapaian sejauh ini. Catat pencapaian tertinggi yang pernah diraih, agar kita tahu dimana potensi kita sesungguhnya. Hal ini juga dapat berpeluang untuk meningkatkan karir.

3. Berani mencoba hal baru

Potensi diri tidak akan datang begitu saja. Kita harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Agar kita dapat mengetahui potensi diri yang terpendam, maka cara lain yang bisa diambil adalah dengan berani mencoba hal baru. Dengan berani mencoba hal baru, maka kita akan belajar sesuatu yang baru. Bukan tidak mungkin kita malah dapat menemukan potensi terpendam dan mewujudkan potensi tersebut.

4. Berani gagal

Setiap kita pasti pernah mengalami kegagalan. Jika kita menemui kegagalan pompa semangat untuk bangkit lagi. Dari kegagalan justru kita bisa mendapat pengalaman berharga. Kegagalan juga dan bisa menjadi bahan evaluasi dan introspeksi, sehingga kita jadi lebih paham mana yang terbaik untuk perkembangan diri. 

Hal ini tentu akan membuat kita lebih kuat lagi untuk berkembang menjadi lebih baik. Berbeda jika kita memilih menyerah saat mengalami kegagalan, alhasil potensi kamu akan kembali tenggelam dan terbuang sia-sia. Anggal kegagalan sebagai bagian yang harus dijalani dalam mencapai tujuan kita.

Pada dasarnya semua orang memiliki potensi diri, namun tidak semua orang menyadari hal ini. Bukan orang lain, tetapi diri sendirilah yang harus paham dan menggali potensi tersebut. Mulailah mewujudkannya, agar bisa terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Manfaat Belajar Skill Baru untuk Karir

Mempelajari skill atau keterampilan baru merupakan cara terbaik untuk bisa sukses berkarir. Dengan terus meningkatkan keterampilan akan sangat bermanfaat saat kita ingin mencari peluang karir baru atau meningkatkan tujuan karir di masa depan.

Sebagai seorang pekerja, terus belajar dan meningkatkan keterampilan akan sangat dihargai. Oleh karena itu, penting untuk menjadi orang yang dinamis dan, mau terus belajar untuk mengembangkan skill sehingga kita dapat beradaptasi dengan segala situasi. Di bawah ini beberapa manfaat  mempelajari skill baru:

1. Meningkatkan daya saing

Hal pertama yang akan didapat dari mempelajari skill baru adalah meningkatkan daya saing. Dengan keterampilan yang lebih baik, kita akan menjadi karyawan yang berdaya saing. Atasan pun akan melihat kita sebagai karyawan mumpuni dan seiring dengan perkembangan zaman.

2. Meningkatkan nilai jual

Memperkaya diri dengan berbagai macam skill akan membuat kita lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Sebagai seorang karyawan, mempunyai banyak skill yang berhubungan dengan pekerjaan akan banyak dicari perusahaan. Selain itu, perusahaan lebih menyukai karyawan yang kompeten dan memiliki banyak pengetahuan dari pada yang enggan belajar.

Menguasai skill yang terus ter-update, membantu kita menangani tugas-tugas penting ataupun sulit di tempat kerja. Perusahan pasti mencari kandidat yang proaktif, kompeten, dan memiliki banyak pengetahuan. Dengan demikian, seseorang yang memiliki banyak skill bisa dipandang sebagai aset perusahaan.

3. Peluang karir yang lebih baik

Mempelajari skill bisa membuat kita mendapatkan peluang baru untuk memulai karir. Dengan terus belajar dan meningkatkan skill maka keterampilan dan pengetahuan akan meningkat dan semakin bertambah. Hal ini akan membuka peluang mendapatkan karir yang lebih baik dan pilihan karir akan menjadi lebih luas.

4. Mampu dan cepat beradaptasi

Saat ini dunia kerja mengalami perubahan yang sangat cepat. Banyak pekerjaan yang hilang seiring dengan perkembangan zaman. Diperkirakan oleh ahli dalam Forum Ekonomi Dunia WEF (World Economic Forum) bahwa 54% dari seluruh pekerjaan di dunia membutuhkan kemampuan baru, seiring dengan berkembangnya industri di Era 4.0 globalisasi dunia.

Ini artinya semakin banyak permintaan dengan kemampuan dan keahlian baru di masa mendatang. Itulah alasan kita harus mempunyai banyak skill baru dan terus meng-upgrade skill. Dengan terus beradaptasi dengan perkembangan dunia kerja, tentu hal ini sangat bermanfaat untuk karir kita di masa depan.

Dalam bidang yang kita tekuni, pasti akan ada hal-hal yang belum bisa kita lakukan. Dan, masih banyak yang belum kita kuasai. Dengan terus menyesuaikan diri dengan belajar, kita tidak akan ketinggalan zaman. Terus pelajari hal baru dan terus meng-update skill agar selalu relevan dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi.

Langkah Tepat Asesmen Diri Untuk Mengembangkan Karier

Jika Anda ingin mengembangkan karier yang Anda miliki, maka asesmen diri  menjadi hal pertama yang harus diperhatikan.

Mengapa demikian? Pasalnya dengan melakukan asesmen diri Anda dapat mengetahui dengan pasti kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dengan demikian, ketika ingin mengembangkan karier, Anda sudah mengetahui hal apa saja yang harus Anda tingkatkan dan perbaiki agar karier Anda dapat tumbuh dengan lebih mudah.

Berbicara mengenai asesmen diri sendiri yang berkaitan dengan pencapaian tujuan, umumnya lebih ditekankan pada performa seseorang. Dengan kata lain, ketika Anda ingin mengembangkan karier, maka proses asesmen Anda mengarah pada pencapaian tujuan dengan tingkat yang lebih tinggi. Karena itu usaha yang dilakukan tentunya harus lebih keras pula.

Beberapa waktu terakhir asasmen diri justru dilakukan dengan cara berbeda, yaitu melalui asesmen otentik, yakni mengacu pada kemampuan-kemampuan unik individual dan merupakan skill yang dicari perusahaan. Hal ini jelas memicu persaingan yang semakin ketat.

Bahkan, mengharuskan setiap orang untuk memiliki kompetensi tinggi. Dengan demikian, Anda memiliki nilai jual dan dapat terus eksis dalam persaingan. Karena itulah setiap orang harus terbiasa dengan melakukan asesmen terhadap dirinya sendiri.

Berikut ini beberapa langkah dalam melakukan asesmen diri sendiri untuk melakukan pengembangan karier dengan lebih mudah, diantaranya :

1. Pastikan untuk memilih komponen kriteria penilaian diri sendiri dengan lebih tepat dan sesuai rencana karir Anda ke depan.

2. Memastikan bahwa Anda mengerti kriteria penilaian yang telah disiapkan dan bagaimana cara kerjanya.

3. Memberikan umpan balik pada diri Anda sendiri secara obyektif agar dapat menjawab asesmen atau penilaian terhadap diri sendiri dengan sebaik-baiknya.

4. Mengarahkan asesmen pada pembagian tujuan serta rencana kerja selanjutnya dengan lebih terarah dan sesuai dengan tingkatan yang telah ditetapkan.

Mengenal Assessment Center

Guna mengetahui kompetensi seseorang, baik itu untuk keperluan tes kerja atau untuk keperluan promosi, maka sering dilakukan suatu penilaian kompetensi dengan mengukur perilaku yang merupakan bagian dari assessment center. Simak pembahasan lebih lanjut berikut ini.

Apa itu Assessment Center?
Assessment Center merupakan metode penilaian yang digunakan untuk menilai kompetensi perilaku dan juga mengevaluasi kapasitas seorang karyawan secara komprehensif, berdasarkan model kompetensi tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kompetensi dilakukan dengan cara sistematis berdasarkan hasil kerja yang ditunjukkan selama proses assessment center. Melalui pengukuran atau penilaian yang diperoleh tersebut, perusahaan akan mendapatkan gambaran mengenai tingkat kompetensi spesifik individu sesuai dengan yang dituntut dalam persyaratan jabatan. Metode tersebut biasa digunakan untuk menilai kemampuan kandidat yang akan menempati posisi tertentu atau untuk mengetahui kesiapannya dalam posisi yang lebih tinggi, untuk kepentingan suatu promosi jabatan.

Berbagai Jenis metode penilaian yang dipakai dalam Assessment Center

Metode pada assessment center berupa rangkaian aktivitas ataupun simulasi yang diberikan kepada peserta assessment, beberapa diantaranya yakni’

Case Analysis

Peserta dihadapkan pada suatu jenis permasalahan dalam bentuk suatu kasus tertentu. Lalu peserta akan diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengidentifikasi masalah dari kasus tersebut dan memberikan rekomendasi terkait solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Leaderless Group Discussion

Peserta diminta untuk membuat suatu kemungkinan solusi atas kasus tertentu dan mendiskusikannya ke dalam suatu kelompok kecil untuk kemudian dapat dihasilkan keputusan bersama mengenai permasalahan yang dihadapi.

Role Play

Peserta dihadapkan pada permasalahan dalam kantor aatau dalam tim kerja, kemudian peserta menjalankan peran tertentu untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dengan menjalankan peranny dan dihadapkan pada pihak lain yang terkait dalam kasus yang harus diatasi.

In Basket

Peserta dituntut untuk menangani setumpuk dokumen dengan beragam aktivitas dan harus ditindaklanjuti. Termasuk melakukan pengelolaan kerja, melakukan pengambilan keputusan, dan menyusun prioritas dari setumpuk tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Behavioral Event Interview

Peserta akan menjalankan proses wawancara terstruktur dengan asesor, untuk menggali kompetensi berbasis perilaku yang dinilai.

Tugas Pokok Assessor 

Tugas pokok asesor dapat dirumuskan dalam istilah O R C E, yaitu Observe, Record, Classify, Evaluate.

Observe behaviors and Read responses

melakukan observasi perilaku dengan beberapa jenis tes dan mencermati respons yang dituliskan oleh peserta pada sejumlah tes dan simulasi. Pada tahap ini asesor hanya mengobservasi perilaku dan tidak melakukan evaluasi ataupun penilaian.

Record
melakukan recording atau membuat catatan terhadap perilaku-perilaku yang diamati atau juga terhadap respons tertulis dari para peserta kandidat. Asesor melakukan pencatatan sedetil mungkin pada tahapan ini, serta melakukan proses recording berdasar bukti-bukti perilaku dengan secara detil.

Classify
Melakukan klasifikasi dan mengkategorikan respon peserta indikator kompetensi yang relevan. Pada tahap ini asesor harus mampu mengidentifikasi perilaku atau respon peserta ke dalam kategori yang dibuat dan menyusun bukti-bukti pendukung.

Evaluate
Tahap paling akhir adalah melakukan evaluasi dan memberikan rating untuk tiap kompetensi berdasarkan hasil di tahap klasifikasi. Evaluasi dan penilaian didasarkan pada bukti-bukti perilaku yang telah diperoleh, baik itu yang hasilnya positif maupun yang negatif.

Demikian sekilas tentang metode dan tahapan kerja asesor dalam Assessment Center.

Our Partner